Upaya Pemprov Riau dalam Mendukung Pengendalian Inflasi Daerah

Keterangan Gambar : PJ Gubernur Riau SF Hariyanto. (c) mediacenter.riau.go.id
SUDUTPANDANGPKU.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau
telah mengimplementasikan berbagai inisiatif untuk mendukung pengendalian
inflasi daerah. Salah satu langkah utama yang dilakukan adalah pengembangan
kawasan budidaya cabai dengan total luas 50 hektare (Ha), yang didanai oleh
APBD Provinsi Riau.
Pj Gubernur Riau, SF Hariyanto, menjelaskan bahwa kawasan
budidaya cabai ini tersebar di beberapa daerah :
- Kota
Pekanbaru: 10 Ha
- Kota
Dumai: 10 Ha
- Kabupaten
Rokan Hulu: 10 Ha
- Kabupaten
Indragiri Hilir: 10 Ha
- Kabupaten
Kampar: 5 Ha
- Kabupaten
Siak: 5 Ha
Selain pengembangan lahan, Pemprov Riau juga memberikan
bantuan berupa benih cabai, pupuk, dan perlengkapan lainnya. Total dana yang
dialokasikan untuk bantuan ini adalah Rp 1.423.000.000, yang mencakup :
- Benih
cabai
- Pupuk
NPK (39,5 ton)
- Pupuk
organik (31,35 ton)
- Dolomit
(22,2 ton)
- Fungisida
(250 kg)
- Insektisida
(100 liter)
- Mulsa
plastik (500 roll)
Contoh penerima bantuan adalah kelompok tani Amara Jaya yang
memperoleh bantuan untuk lahan seluas 4 Ha, meliputi benih cabai merah, pupuk,
dolomit, fungisida, insektisida, dan mulsa plastik. Pemprov Riau juga
memberikan bantuan sarana dan prasarana pasca panen dan pengolahan cabai di
Kabupaten Kampar dan Siak sebanyak dua unit.
Selain cabai, Pemprov Riau fokus pada pengembangan dan
peningkatan produktivitas padi dengan beberapa langkah :
- Peningkatan
Indeks Pertanaman (IP) atau Perluasan Areal Tanam (PAT) Padi seluas 6.000
Ha
- Bantuan
peningkatan produktivitas padi seluas 600 Ha
- Bantuan
penangkaran benih padi seluas 500 Ha
- Bantuan
alsintan pra panen dan pasca panen padi sebanyak 79 unit
- Bantuan
benih padi hibrida seluas 1.000 Ha
- Gerakan
pangan murah dan pasar tani yang telah dilaksanakan di beberapa titik
Pemprov Riau juga berkomitmen untuk terus mendukung para
petani melalui pendampingan dan dukungan yang meliputi bantuan alsintan,
saprodi, dan penerapan teknologi digital farming.
Untuk mengoptimalkan intervensi harga dan pasokan, TPID
Provinsi Riau sedang mengupayakan pembentukan BUMD Pangan. Langkah-langkah yang
direncanakan meliputi :
- Program
contract farming
- Pembangunan
cold storage
- Kerja
sama antar daerah (KAD)
- Pembentukan
pasar induk, karena Provinsi Riau saat ini belum memiliki pasar induk yang
dapat memusatkan pemantauan harga dan pasokan.
Upaya komprehensif yang dilakukan Pemprov Riau menunjukkan
komitmen yang kuat dalam mengendalikan inflasi daerah dan meningkatkan
ketahanan pangan. Dengan langkah-langkah strategis ini, diharapkan masyarakat
Riau dapat merasakan manfaat dari pengendalian inflasi dan peningkatan
produktivitas pertanian yang lebih baik.
Sumber : (Mediacenter
Riau/Alw)
Baca Lainnya :
- Pemprov Riau dan Bank Indonesia Gelar Pasar Murah di Pekanbaru, Warga Sambut Antusias
- Pemprov Riau Upayakan Pencegahan Korupsi Terintegrasi
- Taman Labuai City Walk dan Sentra UMKM Dekranasda Segera Dilaunching
- Kapolda Riau Kirim Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumatera Barat
- Imbauan Waspada dari BPBD Kota Pekanbaru: Potensi Hujan Lebat dan Banjir

n
...
View Article