Mendag Zulkifli Hasan Optimistis Perdagangan Indonesia-Mesir Akan Meningkat Pesat Menuju Perjanjian Perdagangan Bebas

Keterangan Gambar : Pertemua Menteri Perdagangan Republik Indonesia dengan Kepala Layanan Komersial Mesir. (c) khazanahriau.com
SUDUTPANDANGPKU.COM - Menteri Perdagangan Republik
Indonesia, Zulkifli Hasan, menyatakan optimisme bahwa hubungan perdagangan
antara Indonesia dan Mesir akan mengalami peningkatan signifikan dalam waktu dekat.
Keyakinan ini didukung oleh langkah konkret yang diambil dalam pertemuannya
dengan Kepala Layanan Komersial Mesir yang juga Wakil Menteri Investasi dan
Perdagangan Luar Negeri Mesir, Yahya El-Wathik Bellah. Pertemuan ini menandai
kesepakatan untuk mempercepat peningkatan hubungan perdagangan bilateral menuju
Perjanjian Perdagangan Bebas (Free Trade Agreement) antara kedua negara.
"Indonesia dan Mesir memiliki hubungan kerja sama,
persaudaraan, dan sejarah yang panjang, bahkan sebelum kemerdekaan Indonesia.
Oleh karena itu, kita semua sepakat dan mendukung peningkatan hubungan
bilateral perdagangan ke arah yang lebih baik, menuju Perjanjian Perdagangan
Bebas RI-Mesir," ungkap Zulkifli Hasan.
Pernyataan tersebut disampaikan setelah pertemuan antara
Mendag Zulkifli Hasan dan Wamendag Yahya El-Wathik Bellah yang dilanjutkan
dengan Pertemuan Pertama Joint Trade Committee (JTC) Indonesia-Mesir di kantor
Kementerian Perdagangan RI, Jakarta, pada 31 Juli 2024. Pertemuan ini juga
dihadiri oleh Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Direktur Jenderal
Perundingan Perdagangan Internasional, Djatmiko Bris Witjaksono, didampingi
Duta Besar Indonesia untuk Mesir, Bapak Lutfi Rauf, serta Atase Perdagangan, M.
Syahran Bhakti. Di pihak Mesir, Delegasi dipimpin oleh Yahya El-Wathik Bellah,
didampingi Commercial Attaché Nevein El Nahrawi, dan diplomat dari Kedutaan
Besar Mesir di Jakarta.
Pertemuan JTC ini membahas berbagai isu penting yang
berpotensi mendorong pertumbuhan perdagangan kedua negara. Beberapa topik utama
yang dibahas meliputi kegiatan promosi dan pertukaran informasi perdagangan,
kerja sama dalam pengembangan usaha kecil dan menengah, bidang standardisasi,
aktivasi forum bisnis Indonesia-Mesir, medical tourism, serta transaksi skema
imbal dagang. Salah satu isu strategis yang menjadi fokus adalah rencana
pembentukan Perjanjian Perdagangan Bebas antara Indonesia dan Mesir.
"Kami mendukung penuh pembahasan menuju perjanjian
perdagangan bebas Indonesia-Mesir. Indonesia adalah mitra bisnis strategis dan
saudara tua bagi Mesir. Produk-produk Indonesia merupakan komponen penting
dalam industri di Mesir. Indonesia juga dapat memanfaatkan fasilitas dan
kemudahan investasi di Mesir, terutama di Suez Canal Economic Zone," jelas
Yahya El-Wathik Bellah.
Atase Perdagangan KBRI Kairo, M. Syahran Bhakti, menyampaikan
bahwa dalam lima tahun terakhir (2019-2023), perdagangan Indonesia-Mesir telah
menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan sebesar 8,65 persen, mencapai nilai
USD 1,51 miliar pada 2023. Diharapkan, dalam lima tahun ke depan, total
perdagangan antara kedua negara bisa mencapai USD 3 miliar.
Lebih lanjut, Syahran mengungkapkan bahwa total nilai ekspor
Indonesia ke Mesir pada periode Januari-Mei 2024 mencapai USD 492 juta,
sementara impor Indonesia dari Mesir sebesar USD 77,5 juta. Produk utama yang
diekspor Indonesia ke Mesir meliputi minyak sawit dan turunannya, biji kopi,
rempah-rempah, kelapa, bubuk kakao, produk perikanan dan hasil laut, benang
tekstil, produk kayu, ban kendaraan, serta berbagai produk potensial lainnya.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan hubungan
perdagangan Indonesia dan Mesir akan terus berkembang, memberikan manfaat yang
signifikan bagi kedua negara dan memperkuat posisi Indonesia di pasar
internasional.
Sumber : (khazanahriau.com)
Baca Lainnya :
- Indosat Ooredoo Hutchison Siap Hadirkan Konektivitas Terbaik di Ibu Kota Nusantara Menyambut HUT ke-79 RI
- PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Sukses Tingkatkan Produksi Minyak di Blok Rokan dengan Teknologi Multi Stage Fracturing
- Presiden Jokowi Tegaskan Fokus Pemerintah Pada Pembangunan Infrastruktur dalam Satu Dekade
- Presiden Jokowi Tanggapi Keluhan Warga Terkait Pembangunan IKN yang Disebut Mengganggu
- Presiden Jokowi Mulai Berkantor di Ibu Kota Nusantara pada 29 Juli 2024

n
...
View Article