Hutama Karya Garap Proyek Junction Tol Rengat-Pekanbaru dan Palembang

By sudutpandangpku.com 14 Jun 2024, 22:36:00 WIB Nasional
Hutama Karya Garap Proyek Junction Tol Rengat-Pekanbaru dan Palembang

Keterangan Gambar : Pembangunan dua ramp ruas tol Pekanbaru. (c) rivo/halloriau.com


SUDUTPANDANGPKU.COM - PT Hutama Karya (HK) (Persero) kembali melanjutkan kiprahnya dalam pembangunan infrastruktur strategis di Sumatera dengan menggarap dua proyek junction atau persimpangan jalan tol. Proyek-proyek ini meliputi Tol ruas Rengat-Pekanbaru seksi Junction Pekanbaru-Bypass Pekanbaru sepanjang 30,57 km, dan Junction Palembang sepanjang 8,25 km dengan enam ramp konstruksi dari total 10 ramp.

 

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menjelaskan bahwa kedua junction ini dirancang untuk mendukung akses Jalan Tol Trans Sumatera yang telah beroperasi, menghubungkan sejumlah ruas tol di Provinsi Riau dan Sumatera Selatan.

 

"Proyek junction ini kita desain untuk mendukung akses Jalan Tol Trans Sumatera yang telah beroperasi. Kedua proyek ini mulai digarap pada akhir bulan Desember 2023, dengan target rampung di tahun 2025 mendatang," ungkap Adjib pada Jumat (14/6/2024).

 

Hingga akhir Mei 2024, progres fisik Junction Pekanbaru-Bypass Pekanbaru telah mencapai 16,27 persen, dengan progres pengadaan lahan sebesar 26,17 persen. Proyek ini direncanakan memiliki lebar jalur 3,6 meter dengan jumlah lajur 2x2 pada tahap awal. Fasilitas yang akan dilengkapi meliputi satu Rest Area Tipe A pada titik STA 190+450, tiga Gerbang Tol, tiga Interchange (IC), dan tiga Jembatan Sungai. Jalan tol ini dirancang untuk kecepatan maksimum 100 km/jam, menghubungkan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai dengan Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang, diharapkan dapat mendukung konektivitas di Provinsi Riau dan menstimulasi pertumbuhan ekonomi wilayah melalui kemudahan mobilisasi logistik.

 

Pada periode yang sama, progres pengerjaan Junction Palembang telah mencapai 26,48 persen, dengan progres pengadaan lahan sebesar 83,94 persen. Jalan tol ini memiliki lebar lajur 4 meter dan kecepatan rencana 40-60 km/jam, menghubungkan sejumlah jalan tol yang telah beroperasi di Provinsi Sumsel seperti jalan tol Kayu Agung-Palembang, Palembang-Indralaya, Indralaya-Prabumulih, dan Palembang-Betung.

 

Proyek Jalan Tol Junction Pekanbaru-Bypass Pekanbaru menghadapi berbagai macam medan dari perbukitan, rawa, hingga sungai. Konstruksi ini membutuhkan berbagai jenis soil improvement untuk perbaikan tanah dasar badan jalan. Sedangkan, proyek Junction Palembang didominasi struktur menggunakan pile slab dan jembatan tinggi, yang melintasi jalan tol eksisting yang beroperasi.

 

Untuk menghadapi tantangan ini, HK menerapkan digitalisasi konstruksi pada seluruh tahapan proyek, mulai dari perencanaan, konstruksi, hingga pengarsipan data. Teknologi yang digunakan meliputi BIM (Building Information Modeling), TLS (Terrestrial Laser Scanning), GIS Dashboard, Video Surveillance, HK Automate, dan Photogrammetry.

 

"Implementasi digital construction ini bermanfaat ganda bagi pengerjaan proyek yang dikerjakan oleh HK seperti memungkinkan perencanaan dan desain yang lebih akurat, memberikan visualisasi konstruksi yang akan membantu mengidentifikasi potensi masalah serta mengurangi risiko human error," jelas Adjib.

 

Sebagai informasi, hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang ±1.030 km, termasuk dengan jalan tol dukungan konstruksi. Dari total ini, 230 km adalah ruas tol konstruksi dan 800 km adalah ruas tol operasi.

 

Dengan penyelesaian proyek-proyek ini, diharapkan konektivitas antar wilayah di Sumatera akan semakin baik, mendukung mobilisasi masyarakat dan distribusi logistik yang lebih efisien, serta mendorong pertumbuhan ekonomi regional.

 

Sumber : (halloriau.com)

Baca Lainnya :




View all comments

Write a comment


Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, Instagram, Twitter, Youtube, Linkedin, Tiktok dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.

Komentar Terakhir